HM. Juaini Taofik |
LOMBOK TIMUR - Kasus stunting di Lombok Timur angkanya masih cukup tinggi. Kasus stunting ini tidak semata disebabkan karena kekurangan gizi dan pola asuh. Namun pemicu lainnya adalah faktor ekonomi, sosial dan lingkungan.
Hal tersebut dikatakan Sekda Lombok Timur HM. Juaini Taofik ketika , membuka acara diseminasi Hasil Audit Kasus Stunting Kabupaten Lombok Timur yang dilaksanakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Lombok Timur di Rupatama I Kantor Bupati kemarin..
" Acara bertujuan untuk menyampaikan temuan dan langkah-langkah pencegahan lebih lanjut terkait masalah stunting yang menjadi perhatian serius di Kabupaten Lombok Timur " kata Sekda HM. Juaini Taofik.
Selain itu Sekda juga menyampaikan terkakt pentingnya kesadaran bersama dalam menangani masalah stunting. Ia juga menekankan peran penting semua pihak, baik Pemerintah, masyarakat, maupun sektor swasta, untuk berkontribusi aktif dalam memerangi stunting dan meningkatkan kualitas kesehatan generasi muda.
" Penyebab stunting bukan hanya disebabkan oleh kekurangan gizi, penyakit ataupun pola asuh, namun faktor ekonomis, sosial dan lingkungan juga memberi pengaruh yang signifikan " imbuhnya.
Untuk itu, ia menegaskan pentingnya semua pihak bekerjasama dalam menurunkan angka stunting di Lombok Timur. Ia juga menyampaikan agar momentum audit kasus stunting tersebut dipertahankan guna mengukur data stunting yang ada di Lombok Timur. Ia menilai hasil audit pada saat ini adalah yang paling pantas, sehingga dari data yang spesifik tersebut Pemerintah Daerah mampu mengatasi tingkat stunting di Lombok Timur.
" Faktor-faktor penyebab stunting, data prevalensi stunting di Lombok Timur, serta berbagai program yang telah dan akan dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut. Selain itu, berbagai rekomendasi dan strategi untuk memperkuat upaya pencegahan stunting juga menjadi bagian penting dalam acara tersebut " imbuh dia.
Untuk itu ia berharap , diseminasi hasil audit kasus stunting ini akan mendorong peran aktif seluruh stakeholder dalam menjalankan program-program pencegahan stunting. Dengan adanya kesadaran dan kerjasama yang kuat, diharapkan jumlah kasus stunting dapat berkurang secara signifikan di Lombok Timur. (glk)
Post a Comment