Tim penanggulangan bencana mulai disiagakan untuk mengantisipasi terjadinya ancaman bencana di saat musim hujan |
SELONG- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Timur telah mulai mengantisipasi ancaman bencana memasuki musim penghujan seperti sekarang ini. Baik itu bencana banjir, longsor dan lainnya. BPBD pun telah mempersiapkan personil yang siap dikerahkan kapan pun ketika terjadi ancaman bencana.
Menyikapi ancaman bencana tersebut Pemkab Lombok Timur menggelar apel siaga bencana bertempat di Halaman Kantor Bupati Senin (4/12). Apel yang dimpimpin langsung Pj Bupati HM. Juaini Taofik ini melibatkan berbagai OPD dan instansi terkait di Lombok Timur..Baik itu BPBD, SAR, kepolisian termasuk TNI..
" Berbagai ancaman bencana ini telah mulai kita antisipasi. Meskipun berbagai peralatan di BPBD telah siap namun kita tentu juga membutuhkan keterlibatan OPD terkait lainnya " kata Kepala BPBD Lombok Timur Lalu Muliyadi.
Berbagai bencana yang telah terjadi di tahun sebelumnya terang dia tentunya akan menjadi pengalaman untuk menghadapi ancaman bencana di tahun ini. Ketika bencana datang secara tiba- tiba maka petugas penanggulangan bencana termasuk berbagai peralatan akan langsung dikerahkan ke lokasi " Berkaitan dengan ancaman bencana ini terutama sejak awal musim penghujan, yang paling banyak kita tangani adalah pohon tumbang. Pohon tumbang ini setidaknya telah terjadi di tiga kecamatan yaitu Pringgasela, Labuhan Haji dan Sakra. Semua itu telah diselesaikan dengan cepat oleh petugas kita " imbuh dia
Lebih lanjut disampaikan pada tahun ini BPBD telah memetakan delapan kecamatan di Lombok Timur yang rawan terjadi bencana.
Sembilan kecamatan yang dimaksud diantaranya Kecamatan Sembalun, Sambelia, Jerowaru, Keruak, Pringgabaya, Suela, Sikur, Montong Gading dan beberapa kecamatan lainnya. Dari delapan kecamatan tersebut rawan terjadinya bencana banjir, tanah longsor, angin puting beliung dan banjir rob.
" Kalau banjir rob itu rawan di Jerowaru dan Labuan Lombok " imbuh dia .
Setelah memasuki musim penghujan terang Muliyadi pendistribusian bantuan air bersih ke wilayah yang sebelumnya terkena dampak kekeringan sudah tidak lagi dilakukan . Bahkan status tanggap darurat kekeringan akan dicabut pada tanggal 5 Desember 2023 ini. Meskipun status tanggap darurat dicabut imbuh dia namun ketika ada warga yang membutuhkan bantuan air bersih, pihaknya tetap pasti akan melakukan pendistribusian.
" Yang jelas sejak hujan mulai turun, sebagian besar sumber mata air warga sudah mulai mencukupi. Tapi kalau masih tetap ada laporan yang kita terima adanya warta yang membutuhkan bantuan air bersih maka kita dari BPBD tetap akan melayani. Sejauh ini tidak ada permintaan bantuan air bersih lagi dari masyarakat. Sejak awal musim kemarau sampai memasuki hujan setidaknya 1 ribu lebih tangki air bersih yang telah kita distribusikan" tutupnya. (glk)
Post a Comment