H. Pathurrahman

LOMBOK TIMUR-  Kasus HIV AIDS di Lombok Timur  terbilang makin mengkhawatirkan. Hal tersebut dilihat dari jumlah kasus yang setiap tahunnya terus mengalami peningkatan. Meningkatkannya kasus ini tentunya menjadi atensi Pemkab Lombok Timur dalam hal ini Dinas Kesehatan (Dikes) setempat.

Berdasarkan data Dikes Lombok Timur, jumlah kasus HIV AIDS terhitung sejak Januari sampai Nopember 2023 mencapai 66 kasus.  Yaitu dengan rincian yang terpapar terdiri dari34 orang laki-laki dan 15 orang perempuan. Sedangkan AIDS sebanyak 17 kasus dengan rincian laki-laki 11 orang dan 6 orang perempuan.

" Jumlah kasus tersebut meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2022 lalu di mana kasusnya dilaporkan sebanyak 56 orang

. Penyakit ini salah satu faktor penyebarannya lewat praktik seks bebas cukup tinggi menjangkit warga Lombok Timur " kata Kadis Kesehatan Lombok Timur H. Pathurrahman.

Lebih lanjut disampaikan temuan kasus baru penularan HIV/AIDS tidak lagi didominasi dari suntikan. Terutama bagi mereka pelaku penyalahgunaan narkoba dan lainnya. Berdasarkan dari evaluasi yang sudah dilaksanakan penularan banyak terjadi pada kelompok yang melakukan aktivitas seksual menyimpang sesama jenis. Mirisnya kasus ini terjadi menyasar usia produktif. Selain itu, penularan juga terjadi pada pelanggan wanita pekerja seks dan waria rentang usia 25 sampai 44 tahun.

"Yang mendominasi yaitu penyuka sesama jenis, atau lelaki seks lelaki (LSL), itu jumlah
mencapai 37 kasus, di urutan kedua ada pasangan risiko tinggi (Risti)," imbuh dia.

Fathurrahman menyebutkan, penderita HIV/AIDS di Lotim cukup sulit dideteksi, karena jenis penyakit ini memiliki karakteristik sendiri, sehingga memerlukan penanganan dan pendekatan khusus yang lebih humanis.

Diakui Fathurrohman, tidak gampang untuk menemukan penderita penyakit ini, karena banyak penderita malu untuk datang memeriksakan diri ataupun berkonsultasi, akibat kekhawatiran atas stigma buruk terhadap penyakit ini di masyarakat.

Ia pun menduga, total jumlah penderita HIV/AIDS di Lotim lebih tinggi dari yang sudah dilaporkan.  

"Menemukan mereka tidak segampang menemukan penyakit lain, karenanya pendekatannya harus baik dan humanis terhadap orang yang berisiko," terangnya

Dinas Kesehatan telah menyiapkan fasilitas kesehatan di tingkat puskesmas dan rumah sakit dalam penanganan kasus HIV/AIDS di masyarakat. Mereka yang berisiko tinggi terpapar penyakit ini agar proaktif dalam pemeriksaan diri. 

Selain itu, Dinas Kesehatan Lotim saat ini juga terus mengingatkan para remaja melalui berbagai sosialisasi baik di sekolah-sekolah maupun organisasi pemuda lainnya agar menghindari hubungan di luar nikah karena berpotensi sangat rentan terkena HIV/AIDS. Ia juga mengimbau terutama dari sisi pencegahan agar masyarakat memahami faktor-faktor risiko dan cara penularan HIV/AIDS.

“Masyarakat yang memiliki faktor risiko agar memeriksakan kesehatan ke pelayanan kesehatan, dipastikan kerahasiaannya dapat terjaga. Untuk orang dengan HIV dan AIDS diminta secara patuh memeriksakan diri ke petugas kesehatan serta rutin minum obat untuk menjaga kualitas kesehatan mereka,” tandasnya. (glk)