LOMBOK TIMUR – Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Lombok Timur, H. Syamsul Luthfi dan H. Abdul Wahid (Luthfi – Wahid), berkomitmen untuk meningkatkan akses terhadap layanan pendidikan dan kesehatan bagi masyarakat miskin. Salah satu upaya yang direncanakan adalah penerbitan Kartu Lotim Pintar (KLP) dan Kartu Lotim Sehat (KLS), yang bertujuan untuk memberikan akses gratis ke layanan tersebut.


Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Lombok Timur Nomor Urut 4 Luthfi- Wahid 



Luthfi dalam beberapa pertemuan dengan relawan menyampaikan bahwa masih banyak warga miskin yang belum terjangkau oleh layanan pendidikan dan kesehatan gratis. “Persoalan ini tidak hanya terjadi di Lombok Timur, tetapi di hampir seluruh daerah di Indonesia,” ujarnya, 


Luthfi mengingatkan bahwa data penduduk terus mengalami perubahan seiring dengan migrasi, kelahiran, dan kematian. Karena itu, ia menekankan pentingnya pendataan oleh para relawan untuk memastikan bahwa warga yang membutuhkan layanan tersebut dapat teridentifikasi. “Para relawan Luthfi – Wahid harus peka terhadap perkembangan di tengah masyarakat,” jelasnya.


Ketidak merataan distribusi Kartu Indonesia Pintar (KIP) menjadi salah satu isu yang diangkat. Luthfi menyoroti banyaknya warga yang seharusnya menerima KIP, tetapi justru terlewatkan. “Jika kami dipercaya memimpin, kami akan menutup kekurangan program KIP dengan KLP yang dibiayai oleh APBD Lombok Timur, sehingga semua warga miskin bisa mendapatkan akses pendidikan gratis,” tegasnya.


Kartu Lotim Sehat (KLS) untuk Akses Kesehatan Gratis


Selain pendidikan, akses kesehatan bagi warga miskin juga menjadi prioritas pasangan ini. Banyak warga miskin yang tidak mendapatkan manfaat Kartu Indonesia Sehat (KIS) dari pemerintah pusat. Untuk mengatasi masalah ini, Luthfi berencana menerbitkan KLS bagi masyarakat yang belum terakses layanan kesehatan, juga dengan pendanaan dari APBD.


“Kami ingin agar setiap warga miskin di Lombok Timur tidak lagi merasakan diskriminasi dalam layanan kesehatan,” ucap Luthfi. Dengan pengalaman sebagai mantan anggota DPR RI, ia mengaku memahami tantangan anggaran yang dihadapi daerah.


Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Luthfi juga mengungkapkan komitmennya untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebagai salah satu cara untuk membiayai program-program tersebut. Ia menargetkan PAD Lombok Timur bisa mencapai Rp1 triliun dalam lima tahun ke depan. “Kami berkomitmen untuk tidak terlalu bergantung pada dana transfer dari pusat, dan tidak banyak mengandalkan pinjaman,” katanya.


Realisasi Program yang Realistis

Visi-misi pasangan Luthfi – Wahid dinilai realistis dan tidak muluk-muluk. Program-program yang mereka rencanakan, menurut Luthfi, didasarkan pada perhitungan matang terkait sumber pendanaan dan pelaksanaan. “Data menjadi sangat penting, baik data pelayanan pendidikan dan kesehatan, maupun data sumber PAD yang akan dikelola lebih baik,” jelasnya.


Dengan dukungan relawan yang terjun langsung ke masyarakat, Luthfi optimis bahwa rencana penerbitan KLP dan KLS akan terlaksana dan memberikan dampak positif bagi warga Lombok Timur, khususnya mereka yang kurang mampu. (glk)