LOMBOK TIMUR – Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Lombok Timur pada tahun 2024 mengalami peningkatan signifikan. Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) pada 15 November 2024, IPM Lombok Timur mencapai angka 71,48. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 0,83 poin dibandingkan tahun sebelumnya, di mana IPM tercatat sebesar 70,65.




Rakor : rapat koordinasi evaluasi pendapatan asli daerah (PAD) yang digelar di ruang kerja. 



Peningkatan ini dipengaruhi oleh sejumlah indikator utama. Umur Harapan Hidup (UHH) mengalami kenaikan dari 71,72 tahun pada 2023 menjadi 71,95 tahun pada 2024. Harapan Lama Sekolah (HLS) juga meningkat, meskipun tipis, dari 14,06 tahun menjadi 14,07 tahun. Sementara itu, Rata-rata Lama Sekolah (RLS) naik dari 7,12 tahun menjadi 7,36 tahun. Tidak hanya itu, peningkatan juga terjadi pada pengeluaran riil per kapita masyarakat, dari Rp10.152 pada 2023 menjadi Rp10.571 pada 2024.


Meski demikian, dengan angka IPM tersebut, Lombok Timur masih berada di peringkat ke-7 dari 10 kabupaten/kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Penjabat (Pj) Bupati Lombok Timur, H. Muhammad Juaini Taofik, optimis bahwa angka ini dapat terus meningkat di masa mendatang.


"IPM kita terus menunjukkan tren positif. Ini adalah hasil kerja keras semua pihak. Namun, kita harus tetap fokus dan berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas hidup masyarakat Lombok Timur," ujar Pj. Bupati Lombok Timur HM. Juaini Taofik dalam rapat koordinasi evaluasi pendapatan asli daerah (PAD) yang digelar di ruang kerjanya, Senin (18/11).


Dengan peningkatan IPM yang terus terjadi, pemerintah Lombok Timur berkomitmen untuk menjaga tren positif ini melalui berbagai program peningkatan kualitas hidup masyarakat, pendidikan, dan kesehatan. Namun, tantangan tetap ada, terutama dalam meningkatkan kontribusi PAD untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan.


Melalui langkah-langkah strategis yang telah disusun, Pj. Bupati berharap Lombok Timur dapat mencapai posisi yang lebih baik di tingkat Provinsi NTB dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. 


Selain membahas IPM, rapat tersebut juga menyoroti realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Lombok Timur tahun 2024. Hingga 15 November 2024, realisasi PAD tercatat telah melampaui jumlah realisasi tahun sebelumnya pada periode yang sama, meskipun dari sisi persentase baru mencapai 65,62 persen. Juaini menekankan pentingnya penyusunan target yang realistis, terutama terkait sektor pajak dan retribusi daerah yang menjadi sumber utama PAD. Hal ini juga menjadi persiapan dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2025.


"Langkah penyesuaian asumsi PAD menjadi hal yang penting agar kita dapat menciptakan struktur APBD yang lebih sehat dan realistis," ungkapnya.


Ia juga meminta seluruh pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk memastikan target yang telah disepakati dapat tercapai. Dalam rapat tersebut, Pj. Bupati turut mengimbau para Aparatur Sipil Negara (ASN), baik PNS maupun PPPK, agar menjadi teladan dalam hal disiplin pembayaran pajak dan retribusi daerah.


"Kita harus menjadi contoh bagi masyarakat. Karena itu, seluruh OPD saya minta untuk mengingatkan ASN di lingkungannya agar segera melunasi kewajiban pajak mereka, termasuk SPPT-nya," tegas Juaini.  (glk)