LOMBOK TIMUR – Pemerintah Kabupaten Lombok Timur (Lotim) melalui Dinas Perindustrian menargetkan pabrik pengolahan porang akan mulai beroperasi pada pertengahan Desember 2024. Pabrik tersebut direncanakan diresmikan langsung oleh Wakil Menteri Perindustrian RI.
![]() |
M. Azlan |
"Target penyelesaiannya tanggal 15 Desember 2024. Mudah-mudahan pada minggu ketiga Desember pabrik ini sudah bisa dilaunching," ujar Kepala Dinas Perindustrian Lombok Timur M. Azlan
Saat ini, progres pembangunan pabrik telah mencapai lebih dari 85 persen. Pekerjaan yang tersisa hanya meliputi pemasangan plafon dan pembuatan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Setelah tahap ini selesai, pabrik akan langsung mulai beroperasi.
Luas area penanaman porang di Lombok Timur mencapai 220 hektare yang tersebar di lima kecamatan, yaitu Pringgabaya, Suela, Pringgasela, Masbagik, dan Montong Gading. Dengan adanya pabrik pengolahan, Dinas Perindustrian berharap jumlah kecamatan yang membudidayakan porang akan bertambah.
Namun, produksi porang di Lombok Timur saat ini masih tergolong sedikit dan belum mampu memenuhi kapasitas maksimal pabrik, yaitu 50 ton per hari. Dalam satu kali panen, hasil produksi porang hanya mencapai sekitar 20 ton per hektare.
Untuk mengatasi kekurangan bahan baku, Pemerintah Kabupaten Lombok Timur telah berkoordinasi dengan kabupaten-kabupaten penyangga, seperti Lombok Tengah, Lombok Utara, Sumbawa, Bima, dan Dompu, agar hasil panen porang mereka bisa dipasok ke pabrik di Lombok Timur.
"Memang sebelumnya banyak petani yang berhenti menanam karena tidak ada kepastian pasar. Tetapi dengan beroperasinya pabrik ini, kami harap para petani bisa kembali menanam untuk memenuhi kapasitas pabrik," harap Azlan.
Untuk memastikan keberlanjutan produksi, Dinas Perindustrian akan memberikan pendampingan dan pembinaan kepada para petani porang di Lombok Timur. Keberadaan pabrik ini diharapkan mampu menjaga kestabilan harga porang di tingkat petani serta memberikan kepastian pasar. Penentuan harga porang nantinya akan dilakukan melalui kesepakatan antara pihak pengusaha dan petani, dengan memperhatikan Harga Pokok Produk (HPP). Dinas Perindustrian menegaskan bahwa nasib petani porang akan mendapat perhatian lebih agar tidak mengalami masalah seperti yang dialami petani tembakau sebelumnya.
"Berdasarkan penelitian dari Universitas Mataram (Unram), kualitas porang Lombok Timur sangat baik. Oleh karena itu, produk olahan seperti chip dan tepung porang dari daerah ini diharapkan memiliki kualitas ekspor yang tinggi," tambahnya.
Produk utama yang dihasilkan dari pabrik ini adalah tepung porang yang direncanakan untuk diekspor ke China. Langkah ini diharapkan mampu memberikan angin segar bagi para petani porang di Lombok Timur. Saat ini, terdapat 87 petani porang yang tersebar di lima kecamatan dan tergabung dalam Perhimpunan Petani Porang Nusantara (P3N). Selain itu, sebanyak 35 Industri Kecil Menengah (IKM) di Lombok Timur sudah bergerak dalam pengolahan porang.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan, Pemerintah Kabupaten Lombok Timur optimis bahwa pengoperasian pabrik ini akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi perekonomian daerah dan kesejahteraan para petani. "Kami ingin memastikan bahwa petani porang di Lombok Timur tidak hanya mendapatkan kepastian pasar, tetapi juga harga yang adil," tandas Azlan (glk)
Post a Comment